KERAPATAN DAN BERAT JENIS
Tujuan :
Menentukan
kerapatan dan berat jenis suatu zat serta dapat memahami aplikasinya.
Dasar Teori :
Dalam
ilmu farmasi selalu berhubungan dengan perhitungan dan pengukuran baik
menghitung massa maupun volume. Kerapatan adalah turunan besaran yang
berhubungan dengan massa dan volume. Kerapatan
adalah massa persatuan volume pada temperatur dan tekanan tertentu, dan
dinyatakan dalam sistem cgs dalam gram per sentimeter kubik (g/cm3 =
g/ml) dan dalam satuan SI kilogram per meter kubik (kg/m3).
massa (gram)
ρ = = gram.cm-3 = ML-3
Volume (cm-3)
Sedangkan
berat jenis adalah perbandingan kerapatan dari sebuah zat terhadap kerapatan
air (biasanya aquades) pada temperatur yang sama. Berat jenis adalah bilangan
murni tanpa dimensi yang dapat diubah menjadi kerapatan dengan menggunakan
rumus yang cocok.istilah berat jenis dilihat dari definisinya bisa dikatakan
sebagai kerapatan relatif. Untuk
penggunaan praktis lebih berat jenis dering didefinisikan sebagai perbandingan
massa dari suatu zat terhadap massa sejumlah volume air yang sama pada suhu 4°
atau temperature lain yang tertentu. Notasi 4°/4°, 25°/25°, dan 25°/4°. Angka
pertama menunjukan temperatur udara dimana zat ditimbang, angka dibawah garis
miring menunjukan temperatur air yang dipakai.
Ρzat
d =
ρair
Berat
jenis dapat ditentukan dengan menggunakan berbagai macam tipe piknometer,
neraca Mohr-westphal, hydrometer, dan alat-alat lain. Berat jenis dalam ilmu
farmasi sering digunakan dalam pengujian identitas dan kemurnian bahan obat dan
bahan pembantu. Berat jenis dibedakan menjadi berat jenis sejati dan berat
jenis nyata, berat jenis sejati adalah perbandingan massa dengan volume bodi
padat tanpa pori dan ruang rongga. Sedangkan berat jenis nyata adalah
perbandingan massa dengan volume bodi padat yang membesar akibat adanya
pori-pori turut diperhitungkan. Dengan demikian berat jenis nyata secara
numeric lebih kecil daripada berat jenis sejati. Dan berat jenis dibidang
farmasi memiliki peran penting yaitu sering digunakan pengujian identitas dan
kemurnian bahan obat dan bahan pembatu.
Alat :
1. Neraca
elektrik 5. Kalkulator
2. Piknometer 6. Alat tulis
3. Termometer ruang 7. Kertas catatan.
4. Tissue
Bahan :
1. Aquades
2. Aseton
3. Paraffin
padat atau lilin.
4. Gotri
kecil.
Cara Kerja :
1.
Menentukan volume piknometer (Vp) pada suhu ruangan
a. Timbang dengan teliti piknometer
kosong dalam keadaan bersih dan kering dengan neraca elektrik.
b. Mengisi piknometer dengan aquades
sampai penuh lalu ditutup.
c. Air yang menempel diusap dengan
menggunakan tissue lalu menimbang piknometer
yang
berisi aquades dengan neraca elektrik.
d. Kerapatan aquades pada suhu
percobaan (tabel) = ρaquades (gram/ml-1)
e. Menghitung :
·
Berat
piknometer + aquades :
A gram
·
Berat piknometer kosong :
B gram _
·
Berat aquadest : C gram
C
Volume
piknometer =
ρaquades (gram/ml-1)
=
Vp ml
2.
Menentukan kerapatan dan berat jenis Aseton
a. Piknometer yang kering dan bersih
diisi dengan aseton sampai penuh lalu tutup dengan rapat. Mengusap aseton yang
menempel dengan menggunakan tissue lalu menimbang piknometer yang berisi aseton
dengan neraca elektrik, misalnya : D gram.
b. Bobot piknometer kosong : B gram.
c. Volume piknometer : Vp ml.
d. Kerapatan aquades pada suhu
percobaan (tabel) = ρaquades (gram/ml-1)
e. Kerapatan Aseton dihitung dengan
cara :
|
D – B (gram)
ρ =
Vp (ml)
|
f. Berat jenis Aseton (d Aseton) :
|
ρAseton
d
: =
ρaquades
|
3.
Menentukan kerapatan dan berat jenis gotri
a.
Menimbang
gotri dengan neraca elektrik secara teliti, misalnya X gram.
b.
Mengisi
piknometer dengan aquades sampai penuh. Memasukkan gotri ke piknometer
yang
berisi aquades tadi lalu menutupnya dengan rapat. Mengusap aquades yang
menempel
dengan menggunakan tissue lalu menimbang piknometer , gotri, dan aquades dengan
neraca elektrik. misalnya = Y gram.
c.
Bobot
piknometer kosong
= B gram.
d.
Bobot
aquades = C gram.
e.
Kerapatan
aquades pada suhu percobaan (tabel) =
ρaquades (gram/ml-1)
f.
Kerapatan
gotri dihitung dengan cara :
·
Bobot
piknometer + aquades + gotri : Ygram
·
Bobot
gotri : Xgram
·
Bobot
piknometer + aquades : (Y-X)
gram, misalnya = Z gram
·
Bobot
air : (Z–B) gram, misalnya = W gram
·
Bobot
aquades yang ditumpahkan :C gram – W
gram= Q gram
·
Volume air yang ditumpahkan = volume gotri :
|
Q (gram)
V gotri =
ρaquades (gram/ml-1)
|
g.
Kerapatan
gotri dihitung dengan cara :
|
Bobot gotri X (gram)
ρ =
=
Vp (ml) V gotri (ml)
|
h.
Berat
jenis dihitung dengan :
ρAseton
dgotri
: =
ρaquades
4.
Menentukan kerapatan dan berat jenis parafin
a. Cairkan paraffin padat, masukan
gotri kedalamnya dan biarkan memadat.
b. Ratakan paraffin yang menempel pada
gotri supaya membentuk bulatan sehingga bisa dimasukkan kedalam piknometer.
c. Timbang gotri + paraffin dengan
seksama, misal = E gram.
d. Masukan gotri + paraffin kedalam
piknometer, isikanlah aquades yang menempel diusap dengan tissue kemudian
ditimbang dengan seksama = F gram.
e. Bobot piknometer kosong = B gram
f. Bobot aquades = C gram
g. Bobot gotri = X gram
h. Kerapatan aquades pada suhu
percobaan (tabel) = ρaquades (gram/ml-1)
i. Kerapatan paraffin dohitung dengan
cara :
·
Bobot
piknometer + aquades + gotri + parafin :
F gram
·
Bobot parafin + gotri : E
gram _
·
Bobot
piknometer + aquades : D gram
·
Bobot piknometer kosong : B gram _
·
Bobot
aquades :
M gram
·
Bobot
aquadest yang dipindahkan : ( C – M ) gram
=
missal L gram
Volume aquadest yang ditumpahkan = Volume paraffin
L – Vgotri
V
paraffin =
ρaquades (gram/ml-1)
=
K ml
Bobot
paraffin = ( E – X ) gram, misal = J gram.
j.
Kerapatan
paraffin :
J
(gram)
ρparaffin =
K (ml)
k.
Berat
jenis paraffin :
ρAseton
dgotri : =
ρaquades
Hasil praktikum
v Data dan perhitungan
l. Menentukan volume piknometer (Vp) pada suhu ruangan 26°
Ø Kerapatan aquades pada suhu
percobaan (tabel) = 0. 996783(gram/ml)
·
Berat
piknometer + aquades :
77.49 gram
·
Berat piknometer kosong : 27,22 gram _
·
Berat aquadest :
50,27 gram
50,27 gram
Volume
piknometer =
0,99682 gram/ml
= 50,43 ml.
2. Penentuan kerapatan dan berat jenis Aseton
Ø Kerapatan aquades pada suhu
percobaan (tabel) = 0. 996783(gram/ml)
·
Bobot
piknometer + Aseton = 66,95 gram.
·
Bobot
piknometer kosong = 27,22 gram.
·
Volume
piknometer = 50,43 ml.
·
Kerapatan
Aseton dihitung dengan cara :
|
66,95 gram – 27,22 gram 39,73
gram
ρ =
= = 0,7878 gr/mol
50,43 ml 50,43 ml
|
·
Berat
jenis Aseton (d Aseton) :
|
ρAseton 0,7878 gram/ml
d
: = = 0,7903
ρaquades
0,99682 gram/ml
|
3.
Menentukan kerapatan dan berat jenis gotri
Ø Kerapatan aquades pada suhu
percobaan (tabel) = 0. 996783(gram/ml)
§ Bobot gotri = 0.44 gram
§ Bobot gotri + piknometer + aqudest = 77,87 gram
§ Bobot piknometer kosong = 27,22 gram
§ Bobot aquadest =
50,27 gram
Kerapatan gotri dihitung dengan cara :
·
Bobot
piknometer + aquades + gotri : 77,87 gram
·
Bobot gotri : 0,44 gram _
·
Bobot
piknometer + aquades : 77,43
gram
·
Bobot
air :
77,43 gram – 27,22 gram, = 50,21 gram
·
Bobot
air yang ditumpahkan :50,27 gram – 50, 21 gram= 0.06 gram
· Volume
air yang ditumpahkan = volume gotri :
|
0.06 gram
V gotri = = 0.06
ml
0.99682 gram/ml
|
Kerapatan gotri dihitung dengan cara :
|
Bobot gotri 0.44 gram
ρ =
= = 7,33 gram/mol
Vp (ml) 0.06
ml
|
Berat jenis dihitung dengan :
7, 33 gram/ml
dgotri
: = 7,35
0,99682 gram/ml
Jadi,
berat jenis gotri lebih besar dari berat jenis air.
4. Menentukan
kerapatan dan berat jenis parafin
a. Cairkan paraffin padat, masukan
gotri kedalamnya dan biarkan memadat.
b. Ratakan paraffin yang menempel pada
gotri supaya membentuk bulatan sehingga bisa dimasukkan kedalam piknometer.
c. Timbang gotri + paraffin dengan
seksama, misal = 0.65 gram.
d. Masukan gotri + paraffin kedalam
piknometer, isikanlah aquades yang menempel diusap dengan tissue kemudian
ditimbang dengan seksama = 77,86 gram.
e. Bobot piknometer kosong = 27,22 gram
f. Bobot aquades = 50,27 gram
g. Bobot gotri = 0.44 gram
h. Kerapatan aquades pada suhu
percobaan (tabel) = ρaquades (gram/ml-1)
i.
Kerapatan
paraffin dohitung dengan cara :
·
Bobot
piknometer + aquades + gotri + parafin :
77,86 gram
·
Bobot parafin + gotri : 0.65
gram _
·
Bobot
piknometer + aquades : 77,21 gram
·
Bobot piknometer kosong : 27.22 gram _
·
Bobot
aquades :
49,99 gram
·
Bobot
aquadest yang dipindahkan :
( 50,27 – 49,99 ) gram
= 0,28 gram
Volume aquadest yang ditumpahkan = Volume
paraffin
L – Vgotri 0.28 - 0.06 gram
V
paraffin = =
ρaquades (gram/ml-1) 0,99682 gram/ml
=
0,22 ml
Bobot
paraffin = ( 0.65 – 0,44 ) gram, misal =
0,21 gram.
j.
Kerapatan
paraffin :
J (gram) 0.21 gram
ρparaffin = = = 0,9545 gram/ml.
K (ml) 0.22 ml
k. Berat jenis paraffin :
ρAseton 0,9545 gram/ml
dgotri : = = 0,957
ρaquades
0,99682 gram/ml
jadi didapatkan bahwa berat jenis
gotri yang dilapisi dengan paraffin memiliki berat jenis yang lebih kecil dari
air.
Pembahasan
Kerapatan
adalah massa persatuan volume pada temperature dan tekanan tertentu. Dengan
rumus :
massa (gram)
ρ = =
gram.cm-3 = ML-3
Volume (cm-3)
Sedangkan berat jenis adalah
perbandingan kerapatan suatu zat terhadap kerapatan lain yang ditentukan pada
temperature yang sama.
Ρzat
d =
ρair
Berat jenis sejati adalah
perbandingan massa dengan volume bodi padat tanpa pori dan ruang rongga.
Sedangkan berat jenis nyata adalah perbandingan massa dengan volume bodi padat
yang membesar akibat adanya pori-pori turut diperhitungkan. Dengan fungsi dalam
bidang farmasi penguji kemurnian bahan obat dan bahan pembantu.
Alat-alat yang digunakan antara lain adalah : neraca
elektrik, piknometer, thermometer ruang, pipet tetes, tissue, waterbath, dan
cawan penguap.sedangkan bahan yang digunakan adalah aqudest, etanol 70%,
aseton, kloroform, cera alba, paraffin padat atau lilin, dan gotri kecil. Alat-alat
harus dalam keadaan bersih dan kering, dan untuk bahan tergantung pada
penelitian yang dilakukan. Dilakukan empat kali pernelitian yaitu penelitian
tentang penentuan volume viknometer pada suhu percobaan dengan mengukur bobot
piknometer yang kosong, bobot piknometer ditambah air sehingga dapat melakukan
perhitungan volume piknometer. Yang kedua penentuan kerapatan dan bobot jenis
zat cair, dengan melakukan penimbangangan piknometer ditambah zat cair, bobot
piknometer kosonfg, volume piknometer maka kerapatan dan berat jenis juga bisa
diperoleh. Penentuan kerapatan dan berat jenis zat padat yang kerapatan dan
berat jenisnya lebih besar dari pada air, serta penentuan kerapatan dan berat
jenisnya lebih kecil dari air.
Adapun kesulitan yang di alami selama melakukan praktikum yaitu berkaitan
dengan ketelitian dalam penimbangan. Jika proses penimbangan tidak teliti maka
hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan hasil yang ditetapkan literatur.
Disamping itu penentuan berat suatu zat dengan menggunakan piknometer
memerlukan waktu yang cukup lama.
Kesimpulan
Dari praktikum dapat diketahui pengertian dari kerapatan dan
berat jenis. Kerapatan adalah massa persatuan volume pada temperature dan
tekanan tertentu. Sedangkan berat jenis
adalah perbandingan kerapatan suatu zat terhadap kerapatan lain yang ditentukan
pada temperature yang sama. Berat jenis sejati adalah perbandingan massa dengan
volume bodi padat tanpa pori dan ruang rongga. Sedangkan berat jenis nyata
adalah perbandingan massa dengan volume bodi padat yang membesar akibat adanya
pori-pori turut diperhitungkan. Didalam ilmu farmasi memiliki peran dalam
pengujian identitas dan kemurnian bahan obat dan bahan pembantu.
Dalam melakukan praktikum alat-alat yang digunakan harus
dalam keadaan bersih dan kering. Dari praktikum ini juga mahasiswa dapat
memahami serta melakukan perhitungan kerapatan dan berat jenis dengan benar.
Adapun praktikumyang dilakukan adalah untuk menentukan volume piknometer pada
suhu percobaan, penentuan kerapatan dan bobot jenis zat cair (menggunakan
aseton), penentuan kerapatan dan berat jenis zat padat yang berkerapatan dan
berat jenisnya lebih besar dari air, serta penentuan kerapatan dan berat jenis yang
kerapatan dan berat jenisnya lebuh kecil dari air. Dan ternyata melalui
praktikkum ini diketahui bahwa berat jenis gotri lebih besar dari air dan berat
jenis gotri yang dilapisi paraffin lebih kecil dari pada air sesuai dengan
perhitungan praktikum diatas.
DAFTAR PUSTAKA
- Dzakwan , Muhammad. 2010 . Petunjuk praktikum farmasi fisik I . Universitas Setia Budi , 1-3
- Martin A. N ,Suargick , J. , dan cammarata , J. 1990 . Farmasi Fisika: Dasar-dasar farmasi fisika dalam ilmu farmasetika, diterjemahkan oleh Yoshita , edisi III , jilid I , penerbit UI ,Jakarta , 8-309-318, 454-495, 559-687
- Martin A. N ,Suargick , J. , dan cammarata , J. 1990 . Farmasi Fisika: Dasar-dasar farmasi fisika dalam ilmu farmasetika, diterjemahkan oleh Yoshita , edisi III , jilid II , penerbit UI ,Jakarta , 724-817
- Situsweb: http://www.google.co.id/search?hl=id&source=hp&q=%C2%A0makalah%C2%A0tentang%C2%A0percobaan+kerapatan+dan+berat+jenis&btnG=Penelusuran+Google&aq=o&aqi=&aql=&oq=&gs_rfai=